Tuesday, March 30, 2010

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning in Short Review)


Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Suatu pembelajaran berbentuk kelompok (kerja kelompok) dapat dikatakan sebagai pembelajaran kooperatif (cooperative learning) apabila pembelajaran tersebut memenuhi karakteristik-karakteristik tertentu.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran koperatif, lima unsur pembelajaran kooperatif (cooperative learning) harus diterapkan, diantaranya, yaitu:
1). Saling ketergantungan positif yaitu menciptakan kelompok kerja efektif sesuai tugas untuk mencapai tujuan.
2) Tanggung jawab perorangan merupakan kunci keberhasilan kelompok.
3) Tatap muka dengan kegiatan interaksi memberikan sinergi yang menguntungkan, inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memandang kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.
4) Komunikasi antar anggota sangat perlu digali untuk memberi semangat dan memperkaya pengalaman belajar, pembinaan perkembangan mental dan emosional.
5) Evaluasi proses kelompok untuk mengetahui tingkat partisipasi dan kerjasama setiap anggota, saling membantu dan medengarkan atau memberikan saran satu dan lainnya.
Pembelajaran kooperatif banyak digunakan dalam pembelajaran karena beberapa alasan, di antara adalah sebagai berikut:
Pertama, penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar
Kedua, dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial
Ketiga, menumbuhkan sikap bisa menerima kekurangan diri.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan jika guru ingin melaksanakan pembelajaran kooperatif (cooperative learning), yaitu :
1) Pengelompokan
2) Semangat gotong royong
3) Penataan ruang kelas

==

Model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif, cooperative learning













Hakikat Motivasi Belajar

Hakikat Motivasi Belajar

Pada hakikatnya motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.

Motivasi yang tumbuh dan berkembang pada diri seorang pebelajar dapat muncul dengan jalan:
(1) Datang dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik),
(2) Datang dari lingkungan atau di luar individu (motivasi ekstrinsik).


Motivasi instrinsik
Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang

Sunday, March 28, 2010

Metode SQ3R untuk Memahami Teks atau Bacaan

Metode SQ3R untuk Memahami Teks atau Bacaan

Bagaimana cara anda atau siswa anda membaca buku? Bukankah biasanya kita atau mereka selalu membaca buku dari awal halaman hingga akhir. Secara urut dan runtut.
Wah, kalau untuk membaca novel atau buku cerita hal ini sah-sah saja, bahkan memang seharusnya begitu bukan? Tapi bagaimana jika anda atau siswa anda harus memahami isi sebuah buku atau teks dengan cepat? Ada sebuah teknik yang bisa digunakan untuk memenuhi tujuan ini yaitu dengan metode SQ3R.
SQ3R pada mulanya dikembangkan oleh seorang professor yang bernama Francis Robinson dari Universitas Negeri Ohio pada tahun 1940. SQ3R sebenarnya merupakan bagian dari ASTP (Army Specialized Training Program) yang memberikan pelatihan kepada personil militer agar menjadi pembaca yang lebih baik dan mampu menguasai materi dengan cepat.
Metode SQ3R, demikian ia dinamakan sehingga mudah diingat, merupakan singkatan dari : Survey, Question, Read, Recite dan Review.
“Survey” di dalam metode SQ3R berarti mencari judul, sub-judul, gambar, grafik, atau keterangan tambahan dari sebuah buku atau teks. Disini termasuk mencari huruf bercetak tebal ataupun huruf bercetak miring. Fungsi “Survey” ini adalah supaya kita mendapatkan gambaran umum akan apa yang akan kita baca. Kita punya outline bacaan atau teks tersebut.
“Question” berarti kita memunculkan berbagai pertanyaan di kepala kita setelah kita melakukan “Survey” tadi. Fungsi “Question” ini adalah supaya kita terfokus pada apa yang akan kita baca. Berbekal outline atau gambaran umum tentang sebuah teks atau bacaan yang kita lihat sekilas melalui survey tadi, kita bisa meunculkan pertanyaan-pertanyaan agar kita bisa fokus pada materi bacaan atau teks.
“Read” berarti waktunya kita membaca dari

Sunday, March 7, 2010

Pertanyaan-Pertanyaan yang Dapat Anda Ajukan Pada Guru

Sebagai orang tua yang mau bekerja sama dengan guru, pertanyaan-pertanyaan yang dapat anda tanyakan pada guru adalah:

- Apakah pekerjaan rumah anak anda selesai dan dikumpulkan tepat waktu ? Jika tidak, cari tahu apakah guru tidak memberi tugas dan paket materi untuk dikerjakan di rumah. Tanyakan kepada guru Bagaimana anda dan anak anda dapat bekerja sama untuk mengurangi masalah pekerjaan rumah.

- Apakah anak anda menyelesaikan sebagian besar tugas kelasnya ? Jika tidak, faktor apa yang tampak menjadi penghalang? Tanyakan kepada guru apakah perubahan tempat duduk dapat membantu, atau apakah ada cara untuk memodifikasi beban kerja anak anda sehingga ia dapat mengalami keberhasilan kelas dan mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap tugas kelas.

- Apakah anak anda memperhatikan di dalam kelas ? Jika terdapat masalah, apa penyebabnya menurut
guru ? Tanyakan, apa yang ia lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan jelaskan strategi yang anda lakukan di rumah untuk mempertahankan perhatian anak anda pada tugas.

- Pada tingkat apa kemampuan baca dan matematika anak anda saat ini ? tanyakan apakah guru merasa bahwa kemajuan anak secara tepat merefleksikan kemampuannya.

- Apakah guru merekomendasikan bentuk bantuan tenaga ahli ? Dengan didasarkan pada perilaku kelas anak anda, apakah guru merasa bahwa seorang tutor atau psikolog dan tes ketidakmampuan belajar diperlukan ? Jika ya, minta guru untuk menjelaskan alasan atas rekomendasi tersebut.

- Pada tingkat apa anak anda berpartisipasi dalam diskusi kelas ? Apakah anak anda menyampaikan informasi, atau apakah ia menjawab hanya ketika diminta ? Dapatkah ia mengucapkan secara memuaskan ketika ia memiliki ide untuk dikemukakan ? Apakah ia merupakan seorang pendengar yang baik ketika bersama yang lain ? Jika tidak, tanyakan kepada guru apa yang perlu dilakukan untuk membantu situasi tersebut, daan jika perlu, diskusikan kemungkinan-kemungkinan solusi lain.

- Bagaimana pergaulan sosial anak anda ? Tanyakan kepada guru siapakah teman-teman anak anda, dan apakah ada seseorang yang menjadi teman bermain setelah sekolah. Cari tahu apakah anak anda menjadi pusat perhatian atau seorang yang penyendiri, dan diskusikan perasaan anak anda mengenai posisi ini. Juga tanyakan bagaimana anak anda memperlakukan teman kelasnya.

- Apakah yang dapat anda lakukan di rumah untuk membantu anak anda ? Guru mungkin memiliki ide-ide khusus tentanmg dukungan emosional ataupun akademis yang kan mempercepat perkembangan anak anda atau menyelesaikan masalah yang ada. Tunjukkan keinginan anda untuk bekerja sama dengan guru demi keberhasilan anak anda.













Tuesday, March 2, 2010

Apa yang Dimaksud dengan Kegiatan Ekstrakurikuler?

Apa yang Dimaksud dengan Kegiatan Ekstrakurikuler?

Pada Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992, dijelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Tujuan program ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Kemudian dalam Surat Keputusan Mendikbud Nomor 060/U/1993 dan Surat Keputsan Mendikbud Nomor 080/U/1993, dijelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara khusus agar sesuai dengan faktor minat dan bakat siswa.



Sebagaimana kita ketahui, kegiatan kurikuler sendiri adalah upaya untuk mempersiapkan siswa untuk memiliki kemampuan intelektual, emosiaonal, spiritual, dan sosial. Melalui pengembangan aspek-aspek tersebut diharapkan siswa dapat menghadapi dan mengatasi berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga lingkup yang terbesar lokal, nasional, regional, bahkan global). Karena sasaran kompetensi yang diharapkan itu meliputi jangkauan kompetensi yang amat luas, berupa aspek intelektual, sikap emosional, dan keterampilan, maka pada akhirnya kegiatan ekstrakurikuler menjadi tidak terbatas pada program untuk membantu ketercapaian tujuan kurikuler saja, tetapi juga mencakup pemantapan dan pembentukan kepribadian yang utuh termasuk di dalamnya pengembangan minat dan bakat siswa. Program kegiatan ekstrakurikuler, dengan demikian, harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan kurikuler, maupun pengembangan pembentukan kepribadian tadi.

Perbedaan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Kurikuler (Intrakurikuler)

Kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan kurikuler, Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen, Surat Keputusan Mendikbud

Perbedaan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Kurikuler (Intrakurikuler)

Perbedaan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Kurikuler (Intrakurikuler)

Kegiatan ektrakuriluler berbeda dengan kegiatan kurikuler (intrakurikuler). Perbedaan keduanya ini dapat Dilihat dari beberapa aspek, antara lain (1) sifat kegiatan; (2) waktu pelaksanaan; (3) sasaran dan tujuan program; (4) teknis pelaksanaan dan; (5) evaluasi dan criteria keberhasilan. Berikut ini akan kita bahas satu persatu.
• Sifat kegiatan
Bila dilihat dari sifat kegiatan, kegitan kurikuler merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap siswa. Kegiatan kurikuler bersifat mengikat. Program kurikuler berisi berbagai kemampuan dasar dan kemampuan minimal yang harus dimiliki siswa di suatu tingkat sekolah (lembaga pendidikan). Oleh karenanya maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh pencapaian siswa pada tujuan kegiatan kurikuler ini.

Sebaliknya, kegiatan ektrakurikuler lebih bersifat sebagai kegiatan penunjang untuk mencapai program kegiatan kurikuler serta untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. Sebagai kegiatan penunjang, maka kegiatan ekstrakurikuler sifatnya lebih luwes dan tidak terlalu mengikat. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan lebih bergantung pada bakat, minat, dan kebutuhan siswa itu sendiri.

• waktu pelaksanaan
Kalau ditinjau dari waktu pelaksanaan, waktu untuk kegiatan kurikuler pasti dan tetap, dilaksanakan sekolah secara terus-menerus setiap hari sesuai dengan kalender akademik. Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sangat bergantung pada sekolah yang bersangkutan, lebih bersifat fleksibel dan dinamis.

• sasaran dan tujuan program
Sebagai kegiatan inti persekolahan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, kegiatan kurikuler memiliki sasaran dan tujuan yang berbeda dengan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler berhubungan dengan kegiatan untuk menumbuhkan kemampuan akademik siswa, sementara kegiatan ekstrakurikuler lebih menumbuhkan pengembangan aspek-aspek lain seperti pengembangan minat, bakat, kepribadian, dan kemampuan sebagai makhluk sosial, disamping tentu saja, sebagai pembantu pencapaian tujuan kegiatan kurikuler.

• teknis pelaksanaan
Teknis pelaksanaan kegiatan kurikuler, sebagai kegiatan inti persekolahan, sangatlah ketat dan teratur, dengan struktur program yang pasti sesuai kalender akademik. Kegiatan kurikuler berada di bawah tanggungjawab guru bidang studi atau guru kelas.

Sementara itu kegiatan ekstrakurikuler, penanggung jawabnya dapat guru kelas, guru bidang studi yang mungkin lebih bersifat team work, sesuai dengan keahlian para guru tersebut untuk bidang-bidang tertentu. Bahkan tak jarang sekolah mempekerjakan tenaga dari luar untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, di mana tenaga luar tersebut memiliki keahlian-keahlian khusus yang diprogramkan pada kegiatan ekstrakurikuler.

• evaluasi dan kriteria keberhasilan
Keberhasilan kegiatan kurikuler ditentukan oleh keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan oleh sekolah. Evaluasi keberhasilan pencapaian ditentukan dengan menggunakan tes.

Pada kegiatan ekstrakurikuler, kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan dalam kegiatan itu. Analisis dan evaluasi keberhasilan dilakukan secara kualitatif.

apa yang dimaksud dengan kegiatan ekstrakurikuler?

Kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan kurikuler
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...