Perkembangan Kognitif (Intelektual) Anak

untuk Guru dan Mahasiswa Calon Guru

Tuesday, August 21, 2012

Perkembangan Kognitif (Intelektual) Anak

Tinjauan Umum

Mengenali siapa anak didik kita, dan berada pada tingkatan/ tahapan kognitif mana mereka amatlah penting. Pembelajaran yang dilaksanakan seorang guru tid k akan efektif apabila ia samasekali buta tentang karakteristik peserta didiknya. Tulisan di blog http://penelitiantindakankelas.blogspot.com kali ini mencoba mengangkat tentang karakteristik peserta didik/ anak ditinjau dari aspek perkembangan kognitifnya.

Jean Piaget adalah seorang ahli psikologi yang berasal dari Swiss. Hasil penelitiannya amat populer dan menjadi landasan teori kognitif. Pada dasarnya Piaget membagi perkembangan kognitif/ intelektual/ mental anak ke dalam empat (4) periode, yaitu: (1) tahap sensori-motor; (2) tahap pra-operasional; (3) tahap operasional konkret; dan (4) tahap operasional formal.

Tahapan perkembangan kognitif sebagaimana perkembangan fisik selalu mengikuti tahapan perkembangan yang ada. Hanya saja irama perkembangan dan kecepatannya berbeda-beda pada masing-masing anak. Interval umur yang diberikan oleh Piaget seperti tercantum pada tabel di bawah hanyalah berupa acuan umum saja. Berikut perincian dari keempat periode/ tahapan perkembangan kognitif anak tersebut:

Tabel Tahapan Perkembangan Kognitif (Intelektual) Anak


Periode Sifat-sifat Perubahan yang tampak

1. sensori-motor (0 -2 tahun)

Stimulus bound, dimana anak berinteraksi dengan stimulus dari luar. Lingkungan dan waktu terbatas, kemudian berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep tentang benda berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kemampuan untuk meniru. Ada usaha untuk berpikir. Gerakan tubuh merupakan aksi dari refleks, merupakan eksperimen dengan lingkungannya.

2. pra-operasional (2 – 7 tahun)

Belum sanggup melakukan operasi mental. Belum dapat membedakan antara permainan dengan kenyataan, atau belum dapat mengembangkan struktur rasional yang cukup. Masa transisi antara struktur sensori motor ke berpikir operasional. Sifat egosentris baru akan berkembang bila anak banyak berinteraksi sosial. Konsep tentang ruang dan waktu mulai bertambah. Bahasa mulai dikuasai.

3. operasional konkret (7 – 11 tahun)

Berpikir konkret, karena daya otak terbatas pada objek melalui pengamatan langsung. Dapat mengembangkan operasi mental, seperti menambah, mengurangi. Mulai mengembangkan struktur kognitif berupa ide atau konsep. Melakukan operasi logika dengan pola berpikir masih konkret. Tidak egosentris lagi. Berpikir tentang objek yang berhubungan dengan berat, warna, dan susunan. Melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek. Membuat keputusan logis.

4. operasional formal (11 tahun ke atas)

Pola berpikir sistematis, meliputi proses yang komplek. Pola berpikir abstrakdengan mempergunakan logika matematika. Pengertian tentang konsep waktu dan ruang telah meningkat secara signifikan. Anak telah mengerti tentang pengertian tak terbatas, alam raya dan angkasa luar.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...