Sintaks Model Pembelajaran Induktif

untuk Guru dan Mahasiswa Calon Guru

Tuesday, August 28, 2012

Sintaks Model Pembelajaran Induktif

langkah-langkah model pembelajaran induktif
Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran induktif?

Tinjauan Umum

Model pembelajaran induktif telah cukup banyak diulas pada blog ini di tulisan-tulisan sebelumnya, walaupun demikian blog penelitian tindakan kelas ini kembali akan menyuguhkan tulisan tentang model pembelajaran yang satu ini. Tulisan kali ini cukup penting untuk dibaca bila anda ingin menerapkan / merancang pembelajaran yang mengaplikasikan model pembelajaran ini. Baiklah, tanpa panjang lebar, kali ini kita akan membahas tentang sintaks / langkah-langkah / fase-fase model pembelajaran induktif.
Model pembelajaran induktif, terdiri dari 5 sintaks / fase, yaitu: (1) fase pendahuluan (lesson introduction); (2) fase open-ended; (3) fase konvergen; (4) fase closure; dan (5) fase aplikasi.

Fase pendahluan (lesson introduction)

fase pendahuluan (fase 1), guru mengatakan kepada siswa bahwa ia akan memberikan beberapa contoh. Tugas mereka adalah mencari pola-pola dan perbedaan-perbedaan yang terdapat pada contoh-contoh tersebut. Guru dapat melakukan fase pendahuluan ini dengan berbagai cara. Misalnya: “Hari ini bapak akan memberikan beberapa contoh. Bapak ingin kalian menjadi pengamat yang hebat. Observer yang teliti. Cobalah amati kira-kira kesamaan pola apakah yang terdapat pada contoh ini. Lalu apa pula perbedaan-perbedaan yang terdapat dari semua contoh itu.”

Fase open-ended

Pada fase 2, yaitu fase open ended, siswa akan memulai proses membangun (mengkonstruk, ingat konstruktivisme) pemahaman dari contoh-contoh yang disajikan. Pada fase ini guru dapat:
(1)    mempresentasikan sebuah contoh dan meminta siswa untuk mengamati dan mendeskripsikannya.
(2)    Mempresentasikan dua atau lebih contoh dan meminta siswa mencari kesamaan pola.
(3)    Mempresentasikan contoh dan noncontoh lalu meminta siswa memkontraskan/membedakannya.

Fase open-ended dicirikan oleh observasi, pendeskripsian, dan pembandingan—semua jawaban dapat diterima.

Fase konvergen

Pada fase konvergen (fase 3) guru mengarahkan jawaban-jawaban menuju tujuan pembelajaran, baik itu berupa konsep, prinsip, generalisasi, maupun aturan akademik. Mengarahkan jawaban menuju tujuan pembelajaran dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan. Bukan memberikan langsung informasi tentang konsep, prinsip, generalisasi, atau aturan akademik yang diinginkan untuk dipahami siswa. Keterampilan bertanya guru benar-benar akan diuji pada fase ini. Fase open-ended secara natural akan diikuti oleh fase konvergen, tanpa batas yang jelas.

Fase Closure

Fase 4 adalah fase closure, yang menyediakan siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi di sini terkait dengan kemampuan untuk menyingkirkan informasi-informasi yang tidak relevan atau informasi nonesensial yang diperoleh saat menjawab pertanyaan-pertanyaan guru di fase 2 (fase open-ended) dan fase 3 (fase konvergen). Fase closure adalah titik di mana siswa dapat mengidentifikasi kakarteristik-karakteristik sebuah konsep, atau berhasil menyatakan prinsip, generalisasi dan aturan akademik dari contoh-contoh yang diberikan.

Fase Aplikasi

Pada Fase 5 (fase aplikasi), setelah siswa berhasil melewati fase closure, mereka harus diajak untuk merefleksikan pemahamannya tersebut pada level berikutnya. Siswa harus dapat mengaplikasikan konsep, prinsip, generalisasi, dan aturan akademik pada “dunia nyata”. Setelah tugas mengaplikasi dilakukan di kelas, guru sebaiknya memberikan latihan lanjutan dengan tugas rumah.

Beberapa tulisan sebelumnya tentang model pembelajaran induktif:

Struktur Sosial dan Peran Guru dalam Model Pembelajaran Induktif.
Perspektif Teori Tentang Model Pembelajaran Induktif.
Model Pembelajaran Induktif: Jenis-Jenis Tujuan Pembelajaran yang Dapat Dicapai.
Klasifikasi Model-Model Pembelajaran yang Didasarkan Pada Teori Pemrosesan Informasi.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...