15 Petunjuk untuk Mempersiapkan Tes

untuk Guru dan Mahasiswa Calon Guru

Sunday, July 14, 2013

15 Petunjuk untuk Mempersiapkan Tes

Sedang mempersiapkan sebuah tes untuk siswa anda? Baca 15 Petunjuk untuk Mempersiapkan Tes berikut ini, dari Blog Penelitian Tindakan Kelas.

15 Petunjuk yang Harus Diperhatikan Saat Mempersiapkan Sebuah Tes

Berikut ini diuraikan 16 petunjuk yang harus diperhatikan seorang guru saat ia sedang mempersiapkan sebuah tes yang akan diberikan kepada siswanya.

1. Mulailah dengan Draft Awal

Dalam menulis sesuatu, draft awal sangat berguna dan membantu, begitu pula dengan mempersiapkan tes. Draft awal dapat ditulis oleh guru untuk menjaga agar jangan sampai ide-ide terlupa dan hilang, selain itu juga berguna untuk menghindarkan kemungkinan penambahan hal-hal baru di luar lingkup pembelajaran. Draft awal ini kemudian diedit untuk memperoleh tes yang baik.

2. Ingat, Jenis Item Tes Bisa Lebih dari Satu Macam

Suatu tes dapat terdiri dari berbagai macam jenis item. Jenis yang dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan tujuan tes itu sendiri.

3. Buatlah Kesulitan Tes Masih dalam Rentang 50% - 75%

Item-item yang terdapat di dalam sebuah tes sebaiknya bervariasi tingkat kesulitannya. Tes yang baik dapat mempunyai tingkat kesulitan tinggi berkisar 50%. Sebenarnya, semakin tinggi tingkat kesulitan item penyusun tes semakin baik. Akan tetapi tentu sulit bagi sekolah-sekolah tertentu untuk mencapainya. Umumnya, untuk tes dengan bentuk benar - salah, soal sulit dapat berkisar antara 75%. Sementara untuk soal pilihan ganda, item sulit berkisar 60%, dan isian sekitar 50%.

4. Persiapkan Lebih Banyak Item Soal pada Draft Tes 

Di atas sudah disebutkan bahwa sebaiknya guru menyusun tes dari sebuah draft awal. Pada draft awal ini, guru sebaiknya menyusun sebanyak-banyaknya soal, bahkan melebihi dari jumlah item yang akan digunakan pada tes nanti. Persiapan seperti ini diperlukan karena bisa saja nantinya ada item-item soal yang harus dibuang karena tidak bagus. Jadi dengan lebih banyak item disediakan, maka guru akan memiliki lebih banyak cadangan.

5. Revieu dan Revisi

Menulis atau menyusun tes dimulai dengan draft. Draft awal yang ditulis guru selanjutnya harus direviu, untuk mencek apakah item sudah bagus atau belum. Apabila diperlukan, dilakukan revisi atau bahkan item tertentu dapat dibuang. Bersikap dan berpikirlah kritis sehingga item-item dan akhirnya tes yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.

6. Hati-Hati dengan Ungkapan

Penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa sangat penting saat guru menyusun sebuah tes. Pemakaian ungkapan yang tidak hati-hati atau tidak tepat untuk tingkatan siswa anda justru akan membuat mereka salah persepsi. Akibatnya tes tidak dapat mengukur sebenarnya kemampuan siswa.Sebuah kata atau ungkapan dapat memunculkan kesalahan penafsiran. Hindari bentuk-bentuk figuratif atau kalimat-kalimat negatif.

7. Seluruh Bagian Item Berfungsi

Sebuah item soal teringkali terdiri dari beberapa bagian, misalnya kalimat pembuka, gambar, tabel, dan sebagainya. Semua bagian yang membangun sebuah item harus benar-benar berfungsi dengan baik. Cara termudah untuk mencek apakan bagian item benar-benar berfungsi adalah dengan mencoba menutup bagian-bagian item tersebut dan membacanya, apakah item dapat dijawab? Apakah tanpa adanya bagian item itu menjadikannya rancu? Apabila ada bagian item yang tidak berfungsi dengan baik, lebih baik dibuang atau diganti saja.

8. Item Sejenis Ditempatkan Bersama-sama

Tes dapat terdiri dari beberapa macam jenis item soal. Jenis-jenis item soal yang sama sebaiknya ditempatkan ke dalam satu kelompok, lalu diikuti oleh jenis item soal yang lain. Misalnya, sebuah tes dapat terdiri dari 50 soal item pilihan ganda, dan 10 item soal uraian.

9. Urutan Item Mudah Ke Sulit

Penting sekali untuk mengurutkan setiap item penyusun tes. Salah salah satu cara terbaik menurut pada hali adalah dengan mengurutkan item berdasarkan tingkat kesulitan atau berdasarkan urutan logis materi.

10. Utamakan Ketepatan Bukan Kecepatan 

Sebuah tes yang baik dalam proses pelaksanaannya di lapangan lebih menekankan kepada ketepatan siswa dalam menjawabnya, bukan kecepatan mereka dalam menjawabnya. Jadi apabila guru merencanakan pelaksanaan sebuah tes, maka penting sekali untuk mempertimbangkan alokasi waktu yang disediakan. Siswa tidak boleh tergesa-gesa dalam menjawab atau menyelesaikan tes, karena mereka merasa waktu yang disediakan sangat terbatas. Berilah waktu yang cukup untuk menyelesaikan sebuah tes. Jika sumberdaya waktu sedemikian terbatas, maka alternatif yang dapat guru lakukan adalah mengurangi jumlah item soal.

11. Jangan Berpola 

Draft awal sangat penting. Tidak hanya drat awal item, tetapi juga draft awal di mana guru akan meletakkan jawaban benar, terutama pada soal semacam benar-balah dan pilihan ganda. Seringkali, karena tanpa direncanakan guru sembarangan menempatkan pilihan jawaban benar pada setiap item soal, akibatnya setelah tes selesai dirakit, tampaklah jawaban item-item soal seperti memiliki pola tertentu.

12. Buat Catatan Tertulis 

Untuk membuat catatan yang permanen dan sistematik tentang tingkah laku siswa dalam kondisi yang khusus memang agak sulit. Dalam hal ini guru dapat membuat daftar periksa (ceklis) atau skala rating. Dalam tes tertulis, siswa sendiri yang memberikan catatan itu yakni pada lembaran pertanyaan atau pada lembaran jawaban. Lembaran jawaban khusus juga berguna dalam rangka menskor tes dan mengurangi terjadinya kekeliruan.

13. Petunjuk Jelas, Mudah, dan Lengkap

Guru harus menyediakan petunjuk yang jelas, mudah, dan lengkap bagi siswa dalam mengerjakan sebuah tes. Gunakan bahasa yang simpel, sehingga siswa memahami instruksi yang diberikan. Pertimbangan faktor usia dan kemampuan berbahasa siswa saat menuliskan sebuah petunjuk tes. Bila sebuah item terlalu rumit, guru dapat memberikan sebuah contoh praktis bagaimana mengerjakan item tersebut di dalam petunjuk tes.

14. Ciptakan Kondisi

Jawaban siswa terhadap sebuah tes seringkali tidak hanya ditentukan oleh tes itu, tetapi juga oleh kondisi lingkungan kelas di mana tes itu diberikan. Bila terjadi kecendrungan saling mencontek antar siswa, maka pengaturan tempat duduk menjadi sangat penting untuk dilakukan. Tempat duduk dapat diatur sedemikian rupa sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan siswa saat tes sedang berlangsung.

15. Prosedur Penskoran

Penting untuk membuat prosedur yang mudah diaplikasikan untuk penskoran. Misalnya, cara paling gampang untuk melakukan penskoran soal pilihan ganda adalah dengan memberikan angka yang sama bagi semua jawaban yang benar. Cara seperti ini juga dapat dilakukan untuk item isian atau menjawab soal singkat yang hanya membutuhkan jawaban recalling (ingatan). Kunci penskoran tes buatan guru dapat disiapkan dengan menuliskan jawaban yang benar pada salinan tes. Guru selanjutnya dapat membandingkan jawaban siswa dengan kunci yang disiapkan tadi. Untuk soal berbentuk essay biasanya diberikan pula bobot untuk segi bahasa.

Demikian 15 Petunjuk untuk Mempersiapkan Tes dari Blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran. Semoga bermanfaat.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...