Penyusunan Lembar Observasi

untuk Guru dan Mahasiswa Calon Guru

Wednesday, October 30, 2013

Penyusunan Lembar Observasi



Penyusunan Lembar Observasi

Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi langkah-langkah melakukan observasi mulai dari merumuskan masalah, kerangka teori untuk menjabarkan perilaku yang akan diobservasi,prosedur dan teknik perekaman, kriteria analisis hinggainterpretasi.

Pelopor Penggunaan Lembar Observasi dalam Penelitian

Pelopor penyusunan lembar observasi adalah orang yang bernama Dr. Dorothy Thomas dan Dr.Charlotte Buhler. Keduanya menemukan bahwa cara mereka dalam melakukan observasi dalam setting suasana bermain anak-anak balita sewaktu mereka bertemu untuk pertama kali.

Langkah-Langkah Menyusun Lembar Observasi

Langkah-langkah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum menyusun lembar observasi yaitu:

  • Melakukan studi pendauhuluan meliputi mencoba mengamati terlebih dulu gejala atau aspek yang akan diamati, kemudian menggolong-golongkan gejala-gejala atau aspek-aspek tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu, selanjutnya, cobalah menuangkannya ke dalam draft lembar observasi.
  • Menentukan tujuan observasi secara jelas dan rinci. Hal ini dapat dilakukan dengan dibantu pertanyaan-pertanyaan seperti: what? Whre? Who? When? Dan How?
  • Menjabarkan tujuan-tujuan secara rinci dalam instrumen/lembar observasi yang akan disusun.
  • Merumuskan poin-poin penting teori terkait elemen-elemen atau aspek-aspek tingkah laku yang akan diamati.
  • Tuangkan kembali elemen-elemen tingkah laku atau aspek-aspek itu ke dalam draft lembar observasi.
  • Menentukan teknik pencatatan dan penskorannya.
  • Mereview kembali draft dan meminta pendapat orang lain untuk menyempurnakan sehingga dapat aplikatif di lapangan, pengujicobaan untuk kemudian direvisi agar menjadi lebih baik sebelum dipergunakan dalam penelitian yang sesungguhnya.

Selama penelitian berlangsung, lembar observasi dapat sekaligus diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Validitas adalah ketepatan antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan lembar observasi yang digunakan bila dibandingkan dengan kenyataan sebenarnya di lapangan. Reliabilitas adalah derajat stabilitas atau keajegan data temuan yang digali melalui sebuah lembar observasi penelitian.

Observasi sebaiknya dilakukan oleh minimal 2 orang untuk menjaga validitas dan keakuratan pengamatan. Pencatatan hasil pengamatan harus dilakukan oleh pengamat seobyektif mungkin dan mengesampingkan hal-hal pribadi sehingga hasil pencatatan data yang diperoleh tidak bias. Observasi sebenarnya tidak hanya dilakukan melalui pengamatan, (walaupun disebut sebagai lembar pengamatan/lembar observasi), proses observasi sendiri dapat melibatkan indra yang lain seperti mendengarkan, menyentuh (meraba), dan sebagainya.

Demikian tulisan terbaru blog penelitian tindakan kelas tentang penyusunan lembar observasi untuk penelitian. Semoga bermanfaat.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...